
Khitan Space sukses menggelar Live IG perdana "Spacer Special Ramadhan" dengan edukasi kesehatan seputar konsumsi obat saat puasa bersama dr.…
Khitan atau sunat telah menjadi praktik umum di berbagai budaya dan agama. Namun, ada juga pria yang memilih untuk tidak disunat. Hal ini memunculkan pertanyaan: mana yang lebih sehat dalam jangka panjang?
Banyak penelitian telah membandingkan kesehatan pria yang disunat dan tidak disunat, termasuk risiko infeksi, penyakit menular seksual, hingga kebersihan. Artikel ini akan membahas perbedaan kesehatan jangka panjang antara pria yang disunat dan tidak berdasarkan studi ilmiah dan kasus medis.
๐ Fakta Medis:
Anak laki-laki yang tidak disunat memiliki risiko 10 kali lebih tinggi mengalami ISK dibandingkan yang disunat (American Academy of Pediatrics).
ISK berulang dapat menyebabkan gangguan fungsi ginjal, terutama pada bayi dan anak kecil.
๐น Mengapa Ini Terjadi?
Pada pria yang tidak disunat, bakteri lebih mudah terjebak di bawah kulup (prepusium), terutama jika kebersihan kurang terjaga.
Kulup yang panjang bisa membuat urin tertahan, menciptakan lingkungan lembab yang mendukung pertumbuhan bakteri.
โ Kesimpulan: Sunat terbukti mengurangi risiko ISK, terutama pada bayi dan anak-anak, karena lebih mudah menjaga kebersihan.
๐ Studi dari WHO menemukan bahwa pria yang disunat memiliki risiko lebih rendah terkena HIV, HPV, herpes genital, dan sifilis.
๐น Penyebabnya:
Kulup yang tertutup bisa menjadi tempat berkembang biaknya bakteri dan virus.
Pria yang disunat memiliki kepala penis yang lebih kering, mengurangi kemungkinan bakteri bertahan lama.
โ Kesimpulan: Pria yang disunat lebih terlindungi dari PMS, terutama di negara dengan prevalensi HIV yang tinggi.
๐ Studi dari Journal of the National Cancer Institute menunjukkan bahwa pria yang disunat memiliki risiko lebih rendah terkena kanker penis.
๐น Hubungan dengan Pasangan:
Pria yang tidak disunat lebih sering membawa virus HPV, yang bisa menular ke pasangan mereka.
HPV adalah penyebab utama kanker serviks pada wanita.
โ Kesimpulan: Sunat tidak hanya bermanfaat bagi pria, tetapi juga membantu melindungi pasangan dari risiko kanker serviks.
๐ British Journal of Urology International melaporkan bahwa pria yang tidak disunat lebih sering mengalami balanitis (peradangan kepala penis) dan fimosis (kulup yang sulit ditarik ke belakang).
๐น Penyebabnya:
Kebersihan yang kurang optimal bisa menyebabkan infeksi jamur dan bakteri.
Penumpukan smegma di bawah kulup meningkatkan risiko peradangan.
โ Kesimpulan: Pria yang disunat lebih jarang mengalami peradangan dan infeksi pada penis karena kebersihan lebih mudah terjaga.
Jika mempertimbangkan kesehatan jangka panjang, sunat memiliki banyak keunggulan:
โ
Mengurangi risiko ISK pada bayi dan anak-anak.
โ
Menurunkan risiko PMS, termasuk HIV dan HPV.
โ
Melindungi dari kanker penis dan kanker serviks pada pasangan.
โ
Mengurangi risiko peradangan dan infeksi akibat kebersihan yang kurang optimal.
Berdasarkan penelitian medis, khitan memberikan perlindungan lebih baik bagi kesehatan pria. Namun, bagi yang tidak disunat, menjaga kebersihan dengan baik adalah kunci untuk mencegah berbagai risiko kesehatan.
Di Khitan Space, kami menyediakan metode sunat modern yang minim nyeri, tanpa perban, dan cepat sembuh.
๐ Hubungi Kami Sekarang: +62 859 1066 31283
๐ Lokasi Klinik: Klik di Sini
๐ป Instagram: @khitanspace
๐ก Jangan ragu untuk memilih sunat demi kesehatan anak di masa depan! ๐
ย
Khitan Space sukses menggelar Live IG perdana "Spacer Special Ramadhan" dengan edukasi kesehatan seputar konsumsi obat saat puasa bersama dr.…
Khitan saat puasa perlu persiapan khusus agar tetap nyaman dan aman. Simak panduan lengkap persiapan sebelum, saat, dan setelah khitan…
Apakah bius saat puasa membatalkan ibadah? Simak penjelasan medis dan hukum Islam tentang penggunaan anestesi saat berpuasa dalam artikel ini.
Apakah khitan membatalkan puasa? Simak penjelasan medis dan hukum Islam tentang khitan saat Ramadhan agar lebih tenang dalam mengambil keputusan.