
Khitan Space sukses menggelar Live IG perdana "Spacer Special Ramadhan" dengan edukasi kesehatan seputar konsumsi obat saat puasa bersama dr.…
Khitan dalam Islam merupakan sunnah muakkadah (sunnah yang sangat dianjurkan) bagi laki-laki. Tindakan ini dilakukan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan organ reproduksi, serta menjadi bagian dari fitrah yang diajarkan dalam ajaran Islam.
Dalam konteks puasa, Islam memberikan panduan mengenai hal-hal yang membatalkan puasa, seperti makan dan minum dengan sengaja, hubungan suami istri, serta memasukkan sesuatu ke dalam tubuh melalui lubang yang terbuka. Khitan tidak termasuk dalam kategori tersebut karena merupakan prosedur medis yang dilakukan di bagian luar tubuh.
Menurut Mazhab Hanafi, Maliki, dan Hanbali, khitan tidak membatalkan puasa karena tidak melibatkan konsumsi makanan atau minuman. Namun, Mazhab Syafi’i berpendapat bahwa jika seseorang mengalami pendarahan berlebihan hingga menyebabkan kelemahan ekstrem, maka disarankan untuk berbuka puasa demi menjaga kesehatan tubuhnya.
Pendapat ini juga didukung oleh fatwa dari Lembaga Fatwa Al-Azhar di Mesir yang menegaskan bahwa khitan bukan termasuk aktivitas yang membatalkan puasa.
Secara medis, khitan adalah prosedur yang umumnya tidak membahayakan tubuh dan dilakukan dengan teknik yang aman. Namun, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan saat memilih untuk mengkhitankan anak dalam keadaan berpuasa.
Setelah khitan, tubuh akan memulai proses penyembuhan yang memerlukan energi dan hidrasi yang cukup. Jika anak menjalani khitan saat puasa, ada kemungkinan dia merasa lebih lemas karena tubuh harus bekerja dalam kondisi kurang cairan dan tidak mendapatkan asupan makanan hingga waktu berbuka.
Selain itu, beberapa metode khitan mungkin menyebabkan rasa nyeri sementara setelah prosedur. Biasanya, dokter akan menyarankan konsumsi obat pereda nyeri, tetapi dalam keadaan puasa, anak tidak dapat langsung mengonsumsinya. Hal ini bisa membuatnya merasa tidak nyaman dan sulit menjalani aktivitas seperti biasa.
Bagaimana Meminimalkan Risiko Medis?
Khitan saat puasa tidak membatalkan puasa, tetapi ada beberapa efek samping yang bisa mempengaruhi kondisi anak setelah prosedur.
Setelah khitan, tubuh membutuhkan waktu untuk memulihkan diri. Karena anak dalam kondisi puasa, kurangnya asupan makanan dan cairan dapat membuatnya lebih cepat merasa lemas dan pusing.
Meskipun metode khitan modern sudah semakin canggih, tetap ada kemungkinan anak merasakan sedikit nyeri setelah prosedur. Dalam kondisi normal, nyeri ini bisa diredakan dengan konsumsi obat pereda nyeri. Namun, saat puasa, anak tidak dapat langsung mengonsumsinya, sehingga bisa menyebabkan ketidaknyamanan.
Proses penyembuhan luka memerlukan cairan yang cukup dalam tubuh. Jika anak tidak minum cukup air saat sahur dan berbuka, risiko dehidrasi akan meningkat, yang bisa memperlambat proses penyembuhan.
Jika orang tua tetap ingin mengkhitankan anak di bulan Ramadhan, memilih waktu yang tepat dapat membantu meminimalkan ketidaknyamanan anak.
Melakukan khitan setelah berbuka puasa memberikan keuntungan karena anak sudah mendapatkan energi dari makanan dan cairan. Selain itu, jika anak merasa nyeri setelah khitan, dia bisa langsung mengonsumsi obat pereda nyeri tanpa membatalkan puasa.
Beberapa orang tua memilih untuk mengkhitankan anak menjelang akhir Ramadhan agar luka dapat sembuh lebih cepat sebelum Idul Fitri. Dengan cara ini, anak bisa tampil lebih percaya diri dan bebas bergerak saat hari raya.
Jika anak masih ragu untuk menjalani khitan saat puasa, orang tua bisa mempertimbangkan untuk melakukannya setelah Idul Fitri. Dengan memanfaatkan momen libur Lebaran, anak tetap bisa menjalani proses pemulihan dengan optimal tanpa harus berpuasa.
Khitan saat puasa tidak membatalkan puasa menurut hukum Islam, kecuali jika anak harus minum obat setelah prosedur. Dari segi medis, khitan tetap aman dilakukan saat Ramadhan, tetapi orang tua perlu mempertimbangkan kondisi anak setelahnya.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah risiko lemas, nyeri pasca-khitan, serta kebutuhan hidrasi yang cukup. Oleh karena itu, memilih waktu yang tepat untuk khitan, seperti setelah berbuka puasa atau menjelang akhir Ramadhan, bisa menjadi solusi yang lebih nyaman bagi anak.
Jika orang tua ingin mengkhitankan anak di bulan puasa, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk memastikan anak dalam kondisi yang siap dan bisa menjalani puasa dengan nyaman setelah prosedur.
Lokasi: Google Maps Khitan Space
Instagram: @khitanspace
TikTok: @khitanspace
YouTube: Khitan Space
Jangan lewatkan informasi menarik seputar khitan!
Dapatkan update terbaru tentang metode khitan modern, tips perawatan pasca-khitan, serta berbagai promo spesial di bulan Ramadhan dan Idul Fitri. Ikuti akun media sosial Khitan Space untuk mendapatkan konten edukatif dan penawaran menarik yang bisa membantu Anda dalam memilih layanan khitan terbaik untuk anak.
Khitan Space sukses menggelar Live IG perdana "Spacer Special Ramadhan" dengan edukasi kesehatan seputar konsumsi obat saat puasa bersama dr.…
Khitan saat puasa perlu persiapan khusus agar tetap nyaman dan aman. Simak panduan lengkap persiapan sebelum, saat, dan setelah khitan…
Apakah bius saat puasa membatalkan ibadah? Simak penjelasan medis dan hukum Islam tentang penggunaan anestesi saat berpuasa dalam artikel ini.