
Infeksi luka khitan bisa dicegah dengan langkah sederhana. Simak tips perawatan luka sunat dan bedakan eksudat normal dari tanda infeksi…
Khitan atau sunat adalah prosedur penting bagi anak laki-laki, bukan hanya sebagai tradisi, tapi juga sebagai bagian dari tindakan medis yang memiliki banyak manfaat. Namun, tidak sedikit orang tua yang memilih menunda khitan karena berbagai alasan: anak belum siap mental, takut sakit, belum ada waktu, hingga mitos bahwa khitan lebih baik dilakukan saat remaja.
Padahal, menunda khitan justru bisa meningkatkan risiko masalah kesehatan, mengganggu kebersihan organ intim, hingga membuat anak lebih sulit dikhitan ketika sudah besar. Dalam artikel ini, kita akan membahas bahaya menunda khitan, waktu terbaik untuk melakukannya, dan kenapa justru khitan dini seringkali lebih aman dan nyaman bagi anak.
Anak laki-laki yang belum disunat memiliki peluang lebih tinggi mengalami infeksi saluran kemih (ISK). Kulup yang belum dibuka bisa menjadi tempat berkumpulnya kotoran, bakteri, dan sisa urin yang sulit dibersihkan dengan tuntas.
Studi menunjukkan:
Anak laki-laki yang belum khitan berisiko 10 kali lebih besar terkena ISK dibandingkan yang sudah disunat.
ISK tidak hanya menyebabkan demam dan nyeri saat buang air kecil, tetapi jika berulang bisa berdampak pada kesehatan ginjal jangka panjang.
Kulup yang menutupi kepala penis bisa menyulitkan anak maupun orang tua dalam membersihkan area tersebut, apalagi jika anak sudah mulai aktif bermain dan sulit diajak menjaga kebersihan.
Menumpuknya smegma (zat putih dari sisa urin dan sel kulit mati) di bawah kulup bisa menimbulkan:
Bau tidak sedap
Iritasi kulit
Infeksi berulang
Rasa tidak nyaman saat berkemih
Fimosis adalah kondisi saat kulup penis terlalu ketat sehingga tidak bisa ditarik ke belakang. Ini bisa menyebabkan nyeri, ISK, dan gangguan buang air kecil.
Sementara parafimosis adalah keadaan darurat di mana kulup yang sudah ditarik tidak bisa dikembalikan ke posisi semula. Ini bisa menyebabkan pembengkakan dan nyeri hebat.
Kondisi-kondisi ini lebih sering ditemukan pada anak yang belum dikhitan dan sudah besar.
Semakin besar usia anak, semakin kuat rasa takut dan cemas terhadap prosedur khitan. Jika anak sudah mengerti rasa sakit, melihat video-video horor tentang sunat, atau mendengar cerita dari teman-temannya, ia bisa mengalami:
Penolakan keras saat akan dikhitan
Trauma yang menyebabkan stres bahkan tantrum
Proses khitan yang tidak kooperatif
Banyak dokter dan psikolog anak menyarankan untuk melakukan khitan saat anak masih kecil atau bahkan bayi, karena memori dan persepsinya terhadap nyeri belum terbentuk penuh.
Anak yang lebih besar:
Lebih banyak bergerak
Sering menyentuh atau penasaran dengan luka
Sering menahan pipis karena takut nyeri
Semua itu memperlambat proses pemulihan luka pasca khitan. Sementara anak yang masih kecil lebih mudah ditenangkan, lebih patuh, dan pemulihannya bisa lebih cepat jika dirawat dengan benar.
Jika khitan ditunda hingga usia sekolah atau bahkan SMP, bisa timbul beberapa hambatan:
Harus izin sekolah lebih lama karena masa pemulihan
Rasa malu karena “belum sunat” dibandingkan teman-temannya
Risiko infeksi lebih besar karena keringat dan aktivitas fisik berlebihan
Tidak nyaman saat mulai mengalami ereksi dini di usia pubertas
Khitan pada anak yang sudah besar atau remaja biasanya membutuhkan:
Bius yang lebih kuat
Alat yang disesuaikan dengan ukuran penis dewasa
Prosedur yang lebih hati-hati dan kompleks
Akibatnya, biaya khitan bisa menjadi lebih mahal, dan bahkan bisa memerlukan perawatan medis lanjutan jika terjadi komplikasi.
Menurut banyak dokter anak dan urolog, waktu terbaik untuk khitan adalah saat anak masih bayi atau balita. Selain alasan medis, anak juga lebih mudah ditenangkan dan tidak memiliki trauma psikologis.
Di Khitan Space, kami memiliki layanan khusus:
Khitan Bayi dan Balita VIP
Dengan metode modern minim trauma
Didukung fasilitas nyaman dan dokter profesional
Bisa khitan sambil bermain PlayStation atau bermain lego untuk menenangkan anak
Menunda khitan bisa menimbulkan berbagai risiko kesehatan dan psikologis pada anak laki-laki. Mulai dari infeksi, trauma, hingga pemulihan yang lebih sulit. Semakin cepat dilakukan, khitan bisa menjadi pengalaman yang lebih ringan, lebih nyaman, dan lebih cepat sembuh bagi anak.
Jika Anda masih ragu atau ingin berkonsultasi lebih lanjut mengenai waktu terbaik untuk khitan anak Anda, tim kami siap membantu.
Instagram: @khitanspace
YouTube: Khitan Space
WhatsApp Admin: +62859106631283
Infeksi luka khitan bisa dicegah dengan langkah sederhana. Simak tips perawatan luka sunat dan bedakan eksudat normal dari tanda infeksi…
Smegma bisa sebabkan infeksi pada anak yang belum dikhitan. Kenali bahayanya dan cara membersihkannya dengan benar di artikel ini.
Musim hujan bikin anak rentan sakit. Yuk jaga daya tahan tubuh si kecil dengan 7 tips praktis yang bisa dilakukan…