
Infeksi luka khitan bisa dicegah dengan langkah sederhana. Simak tips perawatan luka sunat dan bedakan eksudat normal dari tanda infeksi…
“Yang penting aktif, pasti sehat!”
Kalimat ini sering kita dengar dari orang tua yang memiliki anak kurus. Tapi benarkah begitu? Apakah tubuh yang tampak kurus tapi lincah sudah pasti menandakan bahwa anak sehat-sehat saja?
Faktanya, dalam dunia medis, berat badan anak tetap menjadi indikator penting dalam memantau tumbuh kembangnya. Anak yang aktif belum tentu memiliki asupan gizi yang cukup untuk mendukung perkembangan otak, organ, dan sistem kekebalan tubuhnya.
Artikel ini mengajak orang tua untuk lebih waspada, khususnya jika berat badan anak stagnan dalam waktu lama. Kita akan bahas bagaimana mengenali kondisi anak kurus, kemungkinan penyebabnya, serta apa langkah tepat yang bisa dilakukan.
Secara umum, anak dikatakan kurus jika berat badannya berada di bawah persentil ke-5 menurut grafik pertumbuhan WHO atau Kemenkes.
Namun banyak anak yang:
Makan banyak tapi berat badan tidak naik
Aktif bermain tapi terlihat sangat ramping
Berat badannya tidak berubah selama berbulan-bulan
Jika kondisi ini berlangsung terus-menerus, bisa jadi tubuhnya hanya mencukupi energi untuk aktivitas harian, tetapi kekurangan energi untuk tumbuh.
Aktivitas tinggi memang tanda bahwa anak tidak lemah. Tapi tanpa cadangan nutrisi yang cukup, pertumbuhan fisik dan otaknya bisa terganggu. Beberapa hal yang mungkin tidak disadari:
Anak terlihat ceria, tapi gampang sakit
Luka lebih lama sembuh
Rentan cacingan atau ISK (infeksi saluran kemih)
Sering mengantuk di siang hari
Semua ini adalah tanda bahwa anak aktif belum tentu sehat secara keseluruhan.
Berikut beberapa alasan mengapa anak Anda tetap kurus meskipun aktif:
Kebutuhan kalori anak meningkat seiring aktivitasnya. Jika makan tidak cukup atau hanya makanan rendah kalori, tubuhnya akan mengambil cadangan energi dari lemak dan otot.
Anak-anak yang hanya mau makan makanan tertentu (biasanya yang kurang bernutrisi) bisa mengalami kekurangan zat gizi mikro seperti zat besi, seng, dan vitamin D.
Cacingan, alergi makanan, atau gangguan pencernaan ringan bisa menyebabkan nutrisi tidak terserap maksimal.
Demam ringan, ISK berulang, atau flu yang sering muncul bisa menguras cadangan energi dan mengganggu penyerapan nutrisi.
Jika kondisi ini tidak ditangani, bisa terjadi beberapa hal berikut:
Anak mudah jatuh sakit
Gangguan fokus dan konsentrasi
Pertumbuhan tinggi badan terhambat
Anak tidak percaya diri karena postur tubuh yang jauh lebih kecil dari teman sebayanya
Dalam jangka panjang, gizi kurang juga bisa menghambat perkembangan sistem imun dan hormonal, yang akhirnya memengaruhi masa pubertas anak.
Artikel ini bisa menjadi bekal edukasi bagi orang tua yang berencana mengkhitankan anak dalam waktu dekat.
Khitan memang tidak harus dilakukan hanya pada anak dengan berat badan tertentu, namun anak yang mengalami gizi kurang cenderung memiliki imunitas lebih rendah, sehingga:
Proses penyembuhan luka lebih lama
Risiko infeksi pasca khitan meningkat
Anak lebih rewel dan tidak kooperatif
Karena itu, penting bagi orang tua untuk memastikan anak dalam kondisi nutrisi dan kesehatan yang optimal sebelum khitan.
Konsultasikan ke dokter jika Anda melihat tanda berikut:
Berat badan tidak naik selama 3 bulan berturut-turut
Anak lebih pendek dibanding teman sebayanya
Mudah sakit dan sulit sembuh
Nafsu makan sangat buruk
Dokter biasanya akan melakukan penilaian status gizi dan mungkin menyarankan pemeriksaan lanjutan seperti:
Tes darah untuk anemia atau kekurangan zat besi
Tes urin untuk infeksi saluran kemih
Tes tinja untuk mendeteksi cacing
Berikut tips sederhana yang bisa diterapkan di rumah:
Anak yang kurus tapi aktif memang tidak selalu dalam kondisi bahaya. Namun orang tua tetap perlu waspada, terutama jika berat badannya stagnan atau tidak sesuai kurva pertumbuhan. Jangan anggap remeh kondisi ini, karena bisa memengaruhi tumbuh kembang, daya tahan tubuh, dan juga kesiapan anak untuk tindakan medis seperti khitan.
Jika Anda ragu, tidak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan dokter anak atau ahli gizi agar bisa mendapatkan evaluasi menyeluruh dan langkah yang tepat.
Yuk follow media sosial Khitan Space untuk mendapatkan info terbaru seputar:
Kesehatan anak
Tips perawatan luka sunat
Promo & event khitan ceria terbaru!
Instagram: @khitanspace
YouTube: Khitan Space
WA Admin: +62 859-1066-31283
Infeksi luka khitan bisa dicegah dengan langkah sederhana. Simak tips perawatan luka sunat dan bedakan eksudat normal dari tanda infeksi…
Smegma bisa sebabkan infeksi pada anak yang belum dikhitan. Kenali bahayanya dan cara membersihkannya dengan benar di artikel ini.
Musim hujan bikin anak rentan sakit. Yuk jaga daya tahan tubuh si kecil dengan 7 tips praktis yang bisa dilakukan…